Tentu museum hanya benda mati yang tidak akan pernah berarti jika kita tidak mengunjunginya. Karena itu, ketika saya hendak meluncur ke Museum Ronggowarsito yang terletak di Jalan Abdulrahman Saleh Semarang, saya menyiapkan diri untuk menikmati lorong panjang peninggalan sejarah yang membuat Jawa Tengah bisa seperti sekarang ini.
Museum Ranggawarsito yang merupakan museum provinsi dan terbesar di Jawa Tengah ini memiliki luas mencapai 8.438 meter persegi, yang dibagi menjadi beberapa bagian. Mulai dari pendapa, gedung pertemuan, gedung pameran tetap, perpustakaan, laboratorium, perkantoran, gedung deposit koleksi, maupun beberapa gerai yang menyediakan cinderamata khas untuk oleh-oleh.
Mengunjungi Museum Ranggawarsito kita bisa melihat 50.000 koleksi peninggalan sejarah. Berikut ini beberapa ruang pameran/galeri Museum Jawa Tengah Ronggowarsito seperti yang tertulis di museumindonesia.com:
1. Gedung A: Galeri Geologi (Lantai I)
Di sini kita bisa melihat Gunungan Blumbangan yang dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15. Gunungan ini menggambarkan alam semesta, manusia, dan lingkungannya. Selain itu, ada juga Lukisan Alam Semesta, yang terdiri dari Koleksi Kosmologika, Koleksi Geologika dan Geografika, dan Koleksi Ekologika
Di sini kita bisa melihat Gunungan Blumbangan yang dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15. Gunungan ini menggambarkan alam semesta, manusia, dan lingkungannya. Selain itu, ada juga Lukisan Alam Semesta, yang terdiri dari Koleksi Kosmologika, Koleksi Geologika dan Geografika, dan Koleksi Ekologika
2. Gedung A: Galeri Paleontologi (Lantai II)
Ruang ini berisi koleksi fosil-fosil kayu, koleksi fosil (kerang, gajah purba, kerbau purba, dll) dan ilustrasi kehidupan binatang purba, dan koleksi fosil-fosil fragmen tulang manusia purba jenis Pithecanthropus erectus, manusia-kera yang berjalan tegak.
Ruang ini berisi koleksi fosil-fosil kayu, koleksi fosil (kerang, gajah purba, kerbau purba, dll) dan ilustrasi kehidupan binatang purba, dan koleksi fosil-fosil fragmen tulang manusia purba jenis Pithecanthropus erectus, manusia-kera yang berjalan tegak.
3. Gedung B: Peninggalan dari peradaban Hindu-Buddha (Lantai I dan II)
Budaya yang berasal dari pengaruh Hindu-Buddha dari India bisa kita liat di ruang ini. Seperti miniatur Candi Borobudur, Prambanan, Kalasan, Replika Prasasti Tukmas dan Cangal, Arca-arca dan replika, lingga-yoni, kala-makara. Arca Ganesha dari Sawit, Boyolali, sangat sempurna dilihat dari sisi artistik, dan berbagai koleksi lainnya.
Budaya yang berasal dari pengaruh Hindu-Buddha dari India bisa kita liat di ruang ini. Seperti miniatur Candi Borobudur, Prambanan, Kalasan, Replika Prasasti Tukmas dan Cangal, Arca-arca dan replika, lingga-yoni, kala-makara. Arca Ganesha dari Sawit, Boyolali, sangat sempurna dilihat dari sisi artistik, dan berbagai koleksi lainnya.
4. Gedung B: Peninggalan dari berbagai zaman peradaban (Lantai II)
Berbagai peninggalan dari Zaman batu, zaman perunggu, peradaban batu, Peradaban Polinesia, Peradaban Hindu-Buddha, Zaman pengaruh Islam, dan Peninggalan zaman kolonial bisa kita pelajari di ruang ini.
Berbagai peninggalan dari Zaman batu, zaman perunggu, peradaban batu, Peradaban Polinesia, Peradaban Hindu-Buddha, Zaman pengaruh Islam, dan Peninggalan zaman kolonial bisa kita pelajari di ruang ini.
5. Gedung C: Galeri bersejarah perjuangan bersenjata (Lantai I)
Koleksi dibagi dua bagian: koleksi semasa perjuangan fisik dan diplomasi, serta diorama antara lain: Diorama pertempuran lima hari Semarang, diorama peristiwa Palagan Ambarawa, Diorama gerilya dan kembali ke Yogyakarta.
Koleksi dibagi dua bagian: koleksi semasa perjuangan fisik dan diplomasi, serta diorama antara lain: Diorama pertempuran lima hari Semarang, diorama peristiwa Palagan Ambarawa, Diorama gerilya dan kembali ke Yogyakarta.
6. Gedung C: Galeri koleksi teknologi dan kerajinan tradisional (Lantai II)
Ruangan ini dibagi menjadi beberapa bagian, mencakup ruang teknologi mata pencaharian, ruang teknologi industri dan transportasi, ruang teknologi kerajinan, dan rumah tinggal.
Ruangan ini dibagi menjadi beberapa bagian, mencakup ruang teknologi mata pencaharian, ruang teknologi industri dan transportasi, ruang teknologi kerajinan, dan rumah tinggal.
7. Gedung D: Galeri Pembangunan (Lantai I)
Galeri in dikelompokkan kedalam Ruang Pembangunan, Ruang Numismatika dan Heraldik, Ruang Tradisi Nusantara, Ruang Intisari dan Hibah.
Galeri in dikelompokkan kedalam Ruang Pembangunan, Ruang Numismatika dan Heraldik, Ruang Tradisi Nusantara, Ruang Intisari dan Hibah.
8. Ruang D: Galeri Kesenian (Lantai II)
Galeri kesenian menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian yang dipisahkan menjadi (1) Seni Pergelaran, dan (2) Seni Pertunjukan dan Seni Musik.
Galeri kesenian menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian yang dipisahkan menjadi (1) Seni Pergelaran, dan (2) Seni Pertunjukan dan Seni Musik.
9. Ruang E: Galeri Koleksi Emas
Merupakan ruang susulan untuk menampilkan koleksi emas. Di sini koleksi dibagi menjadi empat kategori: Perhiasan badan, Perhiasa kepala, Berbagai bentuk cincin, serta Benda-benda untuk sarana upacara keagamaan, mata uang, lempengan prasasti, arca, keris, dan mangkuk.
Merupakan ruang susulan untuk menampilkan koleksi emas. Di sini koleksi dibagi menjadi empat kategori: Perhiasan badan, Perhiasa kepala, Berbagai bentuk cincin, serta Benda-benda untuk sarana upacara keagamaan, mata uang, lempengan prasasti, arca, keris, dan mangkuk.
sumber:http://wisatasemarang.com/museum-ronggowarsito-lorong-panjang-sejarah-jawa-tengah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar